Selasa, 21 Oktober 2025

WildCard Mask



Dalam mengatur jaringan, presisi adalah kunci. Kita sering perlu menyaring lalu lintas atau memilih perangkat tertentu dari sekumpulan alamat IP. Di sinilah Wildcard Mask berperan. Bagi yang sudah akrab dengan subnet mask, konsep wildcard mask mungkin terasa asing karena terlihat seperti kebalikannya. Namun, kekuatan wildcard mask justru terletak pada fleksibilitasnya yang unik. Artikel ini akan membahas apa itu wildcard mask, logika kerjanya, dan penerapannya dalam dunia nyata.


Apa Itu Wildcard Mask?

Wildcard Mask adalah sebuah angka 32-bit yang digunakan bersama sebuah alamat IP untuk memberi petunjuk tentang bagaimana cara mencocokkan (matching) alamat IP tersebut. Fungsi utamanya adalah untuk mengidentifikasi bit-bit mana dalam sebuah alamat IP yang harus persis sama dan bit-bit mana yang boleh diabaikan.

Bayangkan wildcard mask sebagai sebuah pola atau stensil. Angka nol (0) pada wildcard mask menandai "lubang" di mana alamat IP harus persis sama. Sebaliknya, angka satu (1) menandai area yang "tertutup", sehingga bagian alamat IP yang sesuai boleh berupa nilai apa pun.


Memahami Logika Dasar: "Must Match" vs "Don't Care"

Kunci untuk memahami wildcard mask adalah mengingat dua aturan sederhana ini:

  • Bit 0 (Zero) pada wildcard mask berarti: "Bit alamat IP pada posisi ini HARUS COCOK persis." (Must Match)

  • Bit 1 (One) pada wildcard mask berarti: "Bit alamat IP pada posisi ini BOLEH BERAPA SAJA, ABAIKAN." (Don't Care)


Contoh Sederhana: Mencakup Seluruh Subnet

Misalkan kita ingin memilih semua perangkat dalam jaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.0 (/24).

  • Alamat IP yang kita miliki: 192.168.1.0

  • Subnet Mask: 255.255.255.0

  • Wildcard Mask-nya adalah: 0.0.0.255


Mengapa?
Kebalikan dari 255.255.255.0 adalah 0.0.0.255. Dalam konteks ini:

  • Tiga oktet pertama (192.168.1) harus cocok persis (karena wildcard-nya 0.0.0).

  • Oktet terakhir boleh berupa angka berapa saja (karena wildcard-nya 255, yang dalam biner adalah 11111111, semua bitnya "don't care").
    Jadi, 192.168.1.0 0.0.0.255 akan mencocokkan semua IP dari 192.168.1.1 hingga 192.168.1.254.


Contoh Lebih Kompleks: Mencocokkan Range IP Spesifik

Bagaimana jika kita hanya perlu memilih 4 alamat IP: 10.0.0.4, 10.0.0.5, 10.0.0.6, dan 10.0.0.7?

  • Alamat IP yang kita gunakan: 10.0.0.4

  • Wildcard Mask yang kita butuhkan: 0.0.0.3


Penjelasan Logika:
Kita fokus pada oktet terakhir. Angka 4 dalam biner adalah 00000100. Angka 3 dalam biner adalah 00000011. Dengan wildcard 3 (atau 00000011 dalam biner), dua bit terakhir dari oktet tersebut menjadi "don't care" (boleh berapa saja). Dua bit terakhir yang diabaikan ini menghasilkan empat kemungkinan kombinasi:

  • 00000100 (angka 4)

  • 00000101 (angka 5)

  • 00000110 (angka 6)

  • 00000111 (angka 7)


Dengan demikian, pola 10.0.0.4 0.0.0.3 secara sempurna mencakup keempat alamat IP yang kita targetkan.


Di Mana Wildcard Mask Digunakan?

  1. Access Control List (ACL): Ini adalah penggunaan paling umum. Wildcard mask digunakan untuk menentukan alamat IP atau subnet mana yang diizinkan atau diblokir untuk mengakses suatu resource.

    • Contoh: access-list 1 permit 172.16.30.0 0.0.0.255 (Mengizinkan seluruh subnet 172.16.30.0/24).

  2. Protokol Routing seperti OSPF dan EIGRP: Pada konfigurasi routing, wildcard mask digunakan untuk menentukan interface mana pada router yang akan ikut serta dalam proses routing untuk protokol tersebut.

    • Contoh: network 192.168.100.0 0.0.0.3 area 0 (Perintah OSPF ini akan memasukkan interface yang terhubung ke network 192.168.100.0/30 ke dalam Area 0).

  3. Filtering pada Network Monitoring Tool: Beberapa alat pemantau jaringan menggunakan wildcard mask untuk mengelompokkan atau menyaring data dari range IP tertentu.


Kesimpulan

Wildcard Mask adalah alat yang sangat ampuh untuk melakukan pencocokan alamat IP dengan pola yang fleksibel dan efisien. Meski sekilas mirip, filosofinya berbeda dari subnet mask. Dengan menguasai konsep "0 untuk cocok" dan "1 untuk abaikan", Anda dapat membuat kebijakan keamanan (ACL) dan konfigurasi routing yang lebih tepat sasaran. Pemahaman yang baik tentang wildcard mask merupakan keterampilan dasar yang sangat berharga bagi para administrator jaringan.


VLSM dalam Pengaturan IP Address




VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah teknik subnetting yang memungkinkan penggunaan subnet mask yang berbeda-beda dalam sebuah network yang sama. Teknik ini memberikan fleksibilitas dalam mengalokasikan IP address sesuai dengan kebutuhan jumlah host pada setiap subnet.

Keunggulan VLSM

  1. Efisiensi IP Address - Mengurangi pemborosan alamat IP

  2. Fleksibilitas - Dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tiap departemen

  3. Hierarchical Addressing - Mendukung struktur jaringan yang terorganisir

  4. Optimasi Routing - Mengurangi ukuran tabel routing

Contoh Implementasi VLSM

Misalkan kita memiliki network 192.168.1.0/24 dan kebutuhan sebagai berikut:

  • Department A: 100 host

  • Department B: 50 host

  • Department C: 25 host

  • Department D: 10 host

Alokasi VLSM:

  • Department A: 192.168.1.0/25 (126 host)

  • Department B: 192.168.1.128/26 (62 host)

  • Department C: 192.168.1.192/27 (30 host)

  • Department D: 192.168.1.224/28 (14 host)

Kelebihan dibanding FLSM

FLSM (Fixed Length Subnet Mask) menggunakan subnet mask yang sama untuk semua subnet, sehingga sering terjadi pemborosan IP address. VLSM mengatasi masalah ini dengan memberikan blok IP sesuai kebutuhan.

Daftar 5 Perusahaan Beserta IP Address, Kelas IP, dan Subnet Mask dengan Prefik /16

1. Apple Inc.

  • Nama Perusahaan: Apple Inc.

  • IP Address: 17.0.0.0/14

  • Subnet Mask: 255.252.0.0

  • Jumlah Network: 1 blok besar /14

  • Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host 


2. Microsoft Corporation

  • Nama Perusahaan: Microsoft Corporation

  • IP Address: 13.64.0.0/14

  • Subnet Mask: 255.252.0.0

  • Jumlah Network: 1 blok besar /14

  • Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host 


3. General Electric (GE)

  • Nama Perusahaan: General Electric Company

  • IP Address: 3.0.0.0/14

  • Subnet Mask: 255.252.0.0

  • Jumlah Network: 1 blok besar /14

  • Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host


4. AT&T Services

  • Nama Perusahaan: AT&T Services, Inc.

  • IP Address: 12.0.0.0/14

  • Subnet Mask: 255.252.0.0

  • Jumlah Network: 1 blok besar /14

  • Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host


5. Xerox Corporation

  • Nama Perusahaan: Xerox Corporation

  • IP Address: 13.32.0.0/14

  • Subnet Mask: 255.252.0.0

  • Jumlah Network: 1 blok besar /14

  • Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host

Rabu, 15 Oktober 2025

Kelas IP Address Perusahaan

1. PT Graha Sumber Teknologi
    IP Address: 103.189.197.81
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0

2. PT Qwords Company International
    IP Address: 103.28.12.0
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0 

3. PT Adidaya Infocom Lestari
    IP Address: 103.138.14.0
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0 

4. PT iForte Global Internet
    IP Address: 103.164.106.132
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0 

5. PT Global Telecom Utama
    IP Address: 202.65.230.144
    Kelas: C
    Subnet mask: 255.255.240.0 

6. PT Indonesia Super Corridor
    IP Address: 103.91.24.0
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0 

7. Google
    IP Address: 142.251.1.10
    Kelas: B
    Subnet mask: 255.255.0.0 

8. Cloudflare
    IP Address: 104.16.1.5
    Kelas: A
    Subnet mask: 255.255.255.0 

9. Amazon AWS
   IP Address: 54.240.1.1 
   Kelas: A  
   Subnet mask: 255.240.0.0 

10. Microsoft Azure
      IP Address: 40.64.5.5
      Kelas: A  
      Subnet mask: 255.192.0.0

11. Meta
     IP Address: 157.240.5.5
     Kelas: B  
     Subnet mask: 255.255.0.0

12. Netflix
      IP Address: 52.94.1.20
      Kelas: A  
      Subnet mask: 255.254.0.0

13. Adobe
      IP Address: 52.94.1.20 
      Kelas: A  
      Subnet mask: 255.254.0.0

14. Oracle
      IP Address: 52.94.1.20   
      Kelas: A  
      Subnet mask: 255.254.0.0

15. Telkom Indonesia
      IP Address: 160.187.16.0  
      Kelas: A  
      Subnet mask: 255.255.255.0

Selasa, 14 Oktober 2025

Komunikasi Optik 2 Mencari IP Address ISP

 I. Alat-Alat yang Diperlukan 


1. Adapter / Penyuplai Daya



2. HTB



3. Kabel Fiber Optik



4. Konventer kabel FO (Fiber Optik) ke Kabel UTP



5. Penyedia internet berupa AccessPoint dan 2 buah Kabel UTP




II. Langkah Kerja


1. Colokkan adaptor ke sumber listrik dapat berupa roll untuk menyediakan/menyalurkan daya yang diperlukan.



2. Sambungkan adaptor tadi, 1 ke HTB, dan 1 ke Konventer Kabel FO ke UTP.





3. Gunakan Kabel FO (Fiber Optik), untuk menyambungkan antara Konventer FO ke UTP dan HTB.



4.  Sambungkan kedua kabel UTP, 1 untuk menyambungkan dari AccessPoint ke Konventer FO ke UTP dan 1 lagi untuk menyambungkan dari HTB ke Laptop.




5. Setting IP terlebih dahulu di Control panel, kemudian Konfigurasikan IP di CMD.





Selasa, 07 Oktober 2025

TOPOLOGY DI RUANG NOC (NETWORK OPERATIONS CENTER) TJKT SMKTH

 ANGGOTA KELOMPOK : 1. Arum Setia Ayu(6)

                                               2. Dianita Aira Diyastuti(11)

                                               3. Elfira Zahrotus Salma(12)

                                               4. Galuh Sila Luhur(14)

                                               5. Ismi Elvita Khoirunnisa (19)



Pada ruangan NOC yang terdapat digedung D.304 kita telah menganalisis topology apa saja yang digunakan, yaitu terdiri dari topology Hybrid, topology Tree dan Topology Star. gambar berikut adalah ilustrasi nya




Penjelasannya berdasarkan gambar Denah Ruangan NOC (Network Operations Center):

  1. Topologi Hybrid

    • Disebut hybrid karena jaringan di ruangan tersebut menggabungkan lebih dari satu jenis topologi jaringan. Dari gambar terlihat bahwa ada topologi tree dan di dalamnya terdapat topologi star.

  2. Topologi Tree (Pohon)

    • Terlihat pada bagian utama jaringan, yaitu koneksi yang berawal dari router → PC → switch → access point → laptop-laptop.

    • Struktur ini menyerupai percabangan pohon: router sebagai akar, kemudian bercabang ke perangkat lain melalui switch dan access point.

    • Inilah yang menunjukkan bentuk tree, karena ada hirarki pusat lalu bercabang ke perangkat yang lebih banyak.

  3. Topologi Star (Bintang)

    • Di dalam topologi tree, ada kelompok laptop yang tersusun dalam bentuk star.

    • Misalnya pada kelompok Laptop 6–10, Laptop 11–15, dan Laptop 16–20.

    • Tiap kelompok terhubung ke satu perangkat pusat (seperti switch/hub mini), dan dari perangkat pusat inilah masing-masing laptop terhubung.

    • Pola ini jelas membentuk topologi star, karena semua node (laptop) terhubung ke satu titik pusat.

  4. Kesimpulan

    • Jadi, jaringan di ruangan tersebut adalah topologi hybrid karena menggabungkan tree (hirarki router → switch → perangkat) dengan star (kelompok laptop yang tersambung ke satu titik pusat).

    • Tree memberikan struktur bertingkat, sementara star mempermudah manajemen tiap kelompok laptop.

Tabel XI TJKT 1

  501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520