| 501 | 506 | 511 | 516 | ||
| 502 | 507 | 512 | 517 | ||
| 503 | 508 | 513 | 518 | ||
| 504 | 509 | 514 | 519 | ||
| 505 | 510 | 515 | 520 | ||
Dalam mengatur jaringan, presisi adalah kunci. Kita sering perlu menyaring lalu lintas atau memilih perangkat tertentu dari sekumpulan alamat IP. Di sinilah Wildcard Mask berperan. Bagi yang sudah akrab dengan subnet mask, konsep wildcard mask mungkin terasa asing karena terlihat seperti kebalikannya. Namun, kekuatan wildcard mask justru terletak pada fleksibilitasnya yang unik. Artikel ini akan membahas apa itu wildcard mask, logika kerjanya, dan penerapannya dalam dunia nyata.
Apa Itu Wildcard Mask?
Wildcard Mask adalah sebuah angka 32-bit yang digunakan bersama sebuah alamat IP untuk memberi petunjuk tentang bagaimana cara mencocokkan (matching) alamat IP tersebut. Fungsi utamanya adalah untuk mengidentifikasi bit-bit mana dalam sebuah alamat IP yang harus persis sama dan bit-bit mana yang boleh diabaikan.
Bayangkan wildcard mask sebagai sebuah pola atau stensil. Angka nol (0) pada wildcard mask menandai "lubang" di mana alamat IP harus persis sama. Sebaliknya, angka satu (1) menandai area yang "tertutup", sehingga bagian alamat IP yang sesuai boleh berupa nilai apa pun.
Memahami Logika Dasar: "Must Match" vs "Don't Care"
Kunci untuk memahami wildcard mask adalah mengingat dua aturan sederhana ini:
Bit 0 (Zero) pada wildcard mask berarti: "Bit alamat IP pada posisi ini HARUS COCOK persis." (Must Match)
Bit 1 (One) pada wildcard mask berarti: "Bit alamat IP pada posisi ini BOLEH BERAPA SAJA, ABAIKAN." (Don't Care)
Contoh Sederhana: Mencakup Seluruh Subnet
Misalkan kita ingin memilih semua perangkat dalam jaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.0 (/24).
Alamat IP yang kita miliki: 192.168.1.0
Subnet Mask: 255.255.255.0
Wildcard Mask-nya adalah: 0.0.0.255
Tiga oktet pertama (192.168.1) harus cocok persis (karena wildcard-nya 0.0.0).
Contoh Lebih Kompleks: Mencocokkan Range IP Spesifik
Bagaimana jika kita hanya perlu memilih 4 alamat IP: 10.0.0.4, 10.0.0.5, 10.0.0.6, dan 10.0.0.7?
Alamat IP yang kita gunakan: 10.0.0.4
Wildcard Mask yang kita butuhkan: 0.0.0.3
00000100 (angka 4)
00000101 (angka 5)
00000110 (angka 6)
00000111 (angka 7)
Dengan demikian, pola 10.0.0.4 0.0.0.3 secara sempurna mencakup keempat alamat IP yang kita targetkan.
Di Mana Wildcard Mask Digunakan?
Access Control List (ACL): Ini adalah penggunaan paling umum. Wildcard mask digunakan untuk menentukan alamat IP atau subnet mana yang diizinkan atau diblokir untuk mengakses suatu resource.
Contoh: access-list 1 permit 172.16.30.0 0.0.0.255 (Mengizinkan seluruh subnet 172.16.30.0/24).
Protokol Routing seperti OSPF dan EIGRP: Pada konfigurasi routing, wildcard mask digunakan untuk menentukan interface mana pada router yang akan ikut serta dalam proses routing untuk protokol tersebut.
Contoh: network 192.168.100.0 0.0.0.3 area 0 (Perintah OSPF ini akan memasukkan interface yang terhubung ke network 192.168.100.0/30 ke dalam Area 0).
Filtering pada Network Monitoring Tool: Beberapa alat pemantau jaringan menggunakan wildcard mask untuk mengelompokkan atau menyaring data dari range IP tertentu.
Kesimpulan
Wildcard Mask adalah alat yang sangat ampuh untuk melakukan pencocokan alamat IP dengan pola yang fleksibel dan efisien. Meski sekilas mirip, filosofinya berbeda dari subnet mask. Dengan menguasai konsep "0 untuk cocok" dan "1 untuk abaikan", Anda dapat membuat kebijakan keamanan (ACL) dan konfigurasi routing yang lebih tepat sasaran. Pemahaman yang baik tentang wildcard mask merupakan keterampilan dasar yang sangat berharga bagi para administrator jaringan.
Efisiensi IP Address - Mengurangi pemborosan alamat IP
Fleksibilitas - Dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tiap departemen
Hierarchical Addressing - Mendukung struktur jaringan yang terorganisir
Optimasi Routing - Mengurangi ukuran tabel routing
Misalkan kita memiliki network 192.168.1.0/24 dan kebutuhan sebagai berikut:
Department A: 100 host
Department B: 50 host
Department C: 25 host
Department D: 10 host
Alokasi VLSM:
Department A: 192.168.1.0/25 (126 host)
Department B: 192.168.1.128/26 (62 host)
Department C: 192.168.1.192/27 (30 host)
Department D: 192.168.1.224/28 (14 host)
FLSM (Fixed Length Subnet Mask) menggunakan subnet mask yang sama untuk semua subnet, sehingga sering terjadi pemborosan IP address. VLSM mengatasi masalah ini dengan memberikan blok IP sesuai kebutuhan.
1. Apple Inc.
Nama Perusahaan: Apple Inc.
IP Address: 17.0.0.0/14
Subnet Mask: 255.252.0.0
Jumlah Network: 1 blok besar /14
Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host
Nama Perusahaan: Microsoft Corporation
IP Address: 13.64.0.0/14
Subnet Mask: 255.252.0.0
Jumlah Network: 1 blok besar /14
Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host
Nama Perusahaan: General Electric Company
IP Address: 3.0.0.0/14
Subnet Mask: 255.252.0.0
Jumlah Network: 1 blok besar /14
Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host
Nama Perusahaan: AT&T Services, Inc.
IP Address: 12.0.0.0/14
Subnet Mask: 255.252.0.0
Jumlah Network: 1 blok besar /14
Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host
Nama Perusahaan: Xerox Corporation
IP Address: 13.32.0.0/14
Subnet Mask: 255.252.0.0
Jumlah Network: 1 blok besar /14
Jumlah Host Maksimal: 1.048.576 host
I. Alat-Alat yang Diperlukan
1. Adapter / Penyuplai Daya
ANGGOTA KELOMPOK : 1. Arum Setia Ayu(6)
2. Dianita Aira Diyastuti(11)
3. Elfira Zahrotus Salma(12)
4. Galuh Sila Luhur(14)
5. Ismi Elvita Khoirunnisa (19)
Pada ruangan NOC yang terdapat digedung D.304 kita telah menganalisis topology apa saja yang digunakan, yaitu terdiri dari topology Hybrid, topology Tree dan Topology Star. gambar berikut adalah ilustrasi nya
Penjelasannya berdasarkan gambar Denah Ruangan NOC (Network Operations Center):
Topologi Hybrid
Disebut hybrid karena jaringan di ruangan tersebut menggabungkan lebih dari satu jenis topologi jaringan. Dari gambar terlihat bahwa ada topologi tree dan di dalamnya terdapat topologi star.
Topologi Tree (Pohon)
Terlihat pada bagian utama jaringan, yaitu koneksi yang berawal dari router → PC → switch → access point → laptop-laptop.
Struktur ini menyerupai percabangan pohon: router sebagai akar, kemudian bercabang ke perangkat lain melalui switch dan access point.
Inilah yang menunjukkan bentuk tree, karena ada hirarki pusat lalu bercabang ke perangkat yang lebih banyak.
Topologi Star (Bintang)
Di dalam topologi tree, ada kelompok laptop yang tersusun dalam bentuk star.
Misalnya pada kelompok Laptop 6–10, Laptop 11–15, dan Laptop 16–20.
Tiap kelompok terhubung ke satu perangkat pusat (seperti switch/hub mini), dan dari perangkat pusat inilah masing-masing laptop terhubung.
Pola ini jelas membentuk topologi star, karena semua node (laptop) terhubung ke satu titik pusat.
Kesimpulan
Jadi, jaringan di ruangan tersebut adalah topologi hybrid karena menggabungkan tree (hirarki router → switch → perangkat) dengan star (kelompok laptop yang tersambung ke satu titik pusat).
Tree memberikan struktur bertingkat, sementara star mempermudah manajemen tiap kelompok laptop.
501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520